Postingan

Hiburan Bagi Kamu Yang Dirundung Galau

Gambar
Gue sebenarnya adalah pribadi yang gampang banget galau. Apalagi galaunya karena cewek. Menurut gue , cewek itu se macam virus yang vaksinya variatif tergantung dari tingkat kadar per-bucin-an si cowok . Cewek nolak cowok, cowok galau. Cewek mutusin cowok karena menganggap cowoknya nggak pengertian, cowok jadi galau. Cewek   yang statusnya udah jadi mantan tiba-tiba ngajak balikan ke cowoknya yang udah punya cewek baru , cowokpun dibikin galau.  Belum lagi kalo suasana sekitar yang mendukung misal playlist musiknya lagu-lagu dari Kahitna, suasana diluar lagi hujan, posisi lo lagi duduk didekat jendela sambil niupin kaca sampe ngembun terus gambar ailopyu (iyuhhh) dapat dipastikan virus kegalauan akan berkembang biak dengan pesat. Untuk cowok-cowok yang kurang punya iman, ada kemungkian terbesit dalam benak pengen di ujung tebing sambil hitung mundur buat terjun bebas. Yaaa kalo lagi mager , mungkin ngelirik karbol dan pengen diseduh sama air hangat. Cowok...

Terima Kasih Telah Bersedih

Gambar
Tidak selamanya bahagia merupakan segala dari edukasi. Justru menurutku pribadi, rasa sedih lebih banyak memberi pelajaran berarti. Aku menjadi lebih kuat meski harus menjadi lebih antipati. Aku menjadi lebih mengasihi diri sendiri meski harus melalui kelabu berhari-hari. Aku menjadi lebih bijak dalam menaruh hati saat semua kemungkinan menjadi tidak pasti. Aku lelah dengan semua ekspektasi tinggi. Saat sedih, aku memilih untuk menenggelamkan diri dalam sebuah lagu. Mewakili seluruh perasaanku. Memutarnya berulang kali dalam satu kurun waktu. Bersenandung dalam getir yang mengharu biru. Tiap melodinya menoreh rasa sakit mencerca sanubariku. Aku habiskan semua. Aku habiskan hingga tak tersisa. Hingga rasa sakit menjadi biasa aja. Aku.. sudah mati rasa. Banyak orang yang berkata bahwa mendaki gunung menyenangkan Kamu tidak akan menebak apakah menjumpai bukit dengan sebuah pertemuan Atau malah jurang yang menyajikan perpisahan? Begitulah dua...

Hai.. Ada Kata Yang Tak Terucap.

Gambar
Hai.. apa kabar? Ketiga kata itu tak mampu keluar dari mulutku saat kita bertemu. Kita saling pandang seolah - olah cukup mewakilkan tiap benang kata yang tak terucap pilu. Dalam.. semakin dalam pandang beradu. Aku semakin tersiksa dengan perasaanku. Hai.. tidakkah kamu ingat sesuatu? Seperti baru kemarin kamu bertanya bagaimana selayaknya pakaianmu saat ingin bertamu. Memberi penampilan terbaik didepan ibuku. Manis dan sederhana tingkahmu membuatku melayang   terhembus syahdu. Hai.. Mengapa berubah secepat itu? Aku sudah terlanjur larut dalam perasaanku. Larut hingga aku tak mengenali lagi diriku. Aku telah mencapai titik lelehnya batin dengan perlakuanmu. Namun disaat yang bersamaan kamu memilih untuk meninggalkanku. Kemudian dengan mudah bersandar pada labuhan yang baru. Hai.. tidakkah kamu bertanya bagaimana keadaanku? Aku rusak meradang sejadi-jadinya. Perasaanku hancur hingga tak tersisa. Seminggu ku dilambung cinta, sed...

Sesakit-Sakitnya Rasa Sakit Adalah Kamu Yang Membuatnya Sakit

Gambar
Saat kamu memejamkan mata, harapanmu adalah mimpi buruk tenggelam dalam bayangan. Atau mungkin yang kamu butuhkan adalah mimpi indah untuk memanipulasi kenyataan. Berharap mengembalikan hal yang tidak dapat dikembalikan.. Menyebalkan saat kamu merasa sendiri. Waktu tidak bekompromi sebelum membawa kembali menelusuri.. Rasa yang dulu merekah bersemi Yang sekarang menjadi layu dan mungkin telah mati. Dulu.. Mungkin yang   dibutuhkan menahan kantuk bukanlah secangkir kopi. Cukup saat membuka ponsel dan kamu ada di chat teratas mengucapkan syukur pada pagi. Se-simple itu mengisi ulang semangat dan bersiap memulai hari. Kini pagi hari terasa biasa saja. Kamu bangun dengan rasa yang hampa. Hanya tatapan kosong menunjukkan hati yang berongga. Mengulang hal yang sama tanpa ada gemericik rasa. Pernah dahulu tertawa bersama. Sebelum akhirnya memutuskan bahwa jalannya sudah berbeda. Dan pada saat kamu berkaca, yang terlihat bukan hanya dirimu ...

Sebuah Tulisan di Penghujung Tahun

Gambar
Banyak hal yang berlalu memberi warna pada perjalanan. Naik turunnya perasaan, bahagia dan kecewanya dengan keputusan, hingga suka dan duka dalam persahabatan. Merasakan mencintai dan dicintai namun harus berujung patah hati. Tak apa.. tak perlu disesali. Perjalan hidup berbeda dengan pelajaran di bangku perkuliahan. Banyak kejutan ditiap keputusan. Merasakan kerasnya berjuang namun harus berujung dengan pasrah menerima kekalahan. Tak apa.. tak usah dirisaukan. Setidaknya kamu belajar untuk gigih meraih apa yang diimpikan. Dan kamu memahami bahwa sebaik-baiknya rencana yang kamu buat tidak lebih baik dari rencana yang dibuat Tuhan. Sebagai manusia biasa, terlalu naif bila aku hanya ingin bahagia. Karena sejatinya duka, lara, dan kecewa akan tetap ada. Aku hanya ingin lebih berlapang dada. Mampu menerima ribuan kata maaf dari mereka yang membuatku terluka. Mampu berkata “maaf” atas sikapku yang membuat mereka luka. Mampu berucap “terima kasih” b...

Aku Merindukanmu

Gambar
AKUMERINDUKANMU.. Sengaja aku tulis tanpa jeda agar kamu tahu tidak ada ruang kosong selain merindu.  Namun membalas rindu tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada jarak   yang menyapa untuk melatih rasa saling percaya. Ada waktu yang terus menerus menguji ketidaksabaranku. Jarak dan waktu hadir bukan untuk dikeluh kesahkan. Mereka ada agar kita terus belajar menguatkan. Aku percaya sesuatu yang indah tidak datang dengan begitu mudah. Sesuatu yang memiliki arti membutuhkan usaha untuk bisa didapati. Kita tidak bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan diwaktu yang kita rencanakan. Karena sebaik-baiknya kamu berencana, tetap Tuhan yang memutuskan. Mungkin tidak sekarang, tapi tetaplah yakin bahwa hari itu akan datang. Jadikan yakin ini sebagai arang yang membakar perasaan. Agar cinta tidak meredup dan berlalu kemudian. Akan ada saatnya kubuka mata dan orang yang pertama kulihat adalah kamu. Mengucapkan indahnya pagi dengan ...

Percaya Pada Pembeda

Gambar
Kita seperti api dan minyak tanah Saling membakar hingga luluh lantah Aku yang habis terbakar api Kamu yang padam setelah aku tak tersisa lagi Dan yang tertinggal hanyalah ketiadaan Kita seperti ombak dan karang ditepi lautan Saling berbenturan hingga tak karuan Kamu yang datang dengan ombak kemarahan Aku yang hanya bisa diam membatu menahan perasaan Dan yang tersisa hanyalah perasaan yang terkikis tak utuh Kita seperti air dan minyak Tak akan pernah menyatu sekuat apapun diaduk Kamu dengan egomu Aku dengan pendirianku Dan yang tersisa hanyalah prinsip masing-masing tanpa menjadi satu Sejauh ini kita masih bertahan Dengan begitu banyak perbedaan Namun kita memegang satu alasan Kita percaya bahwa peran waktu sebagai pembiasaan Bukankah setiap masalah yang datang dalam sebuah hubungan adalah pembelajaran? Pembelajaran untuk menepiskan tingginya keegoisan Pembelajaran untuk memahami perasaan Ada kalanya aku lelah dalam bel...