Terima Kasih Telah Bersedih
Tidak selamanya bahagia merupakan segala dari edukasi.
Justru menurutku pribadi, rasa sedih lebih banyak memberi
pelajaran berarti.
Aku menjadi lebih kuat meski harus menjadi lebih antipati.
Aku menjadi lebih mengasihi diri sendiri meski harus melalui
kelabu berhari-hari.
Aku menjadi lebih bijak dalam menaruh hati saat semua
kemungkinan menjadi tidak pasti.
Aku lelah dengan semua ekspektasi tinggi.
Saat sedih, aku memilih untuk menenggelamkan diri dalam
sebuah lagu.
Mewakili seluruh perasaanku.
Memutarnya berulang kali dalam satu kurun waktu.
Bersenandung dalam getir yang mengharu biru.
Tiap melodinya menoreh rasa sakit mencerca sanubariku.
Aku habiskan semua.
Aku habiskan hingga tak tersisa.
Hingga rasa sakit menjadi biasa aja.
Aku.. sudah mati rasa.
Banyak orang yang berkata bahwa mendaki gunung menyenangkan
Kamu tidak akan menebak apakah menjumpai bukit dengan sebuah
pertemuan
Atau malah jurang yang menyajikan perpisahan?
Begitulah dua manusia yang memutuskan hidup berpasangan
Hidup dengan segala fasenya yang tak tertebak memang unik.
Hari ini kamu yang dicinta, besok belum tentu dia masih
tertarik.
Sejatinya perasaan manusia mudah berubah.
Terombang ambing dalam biduk yang hilang arah.
Pun hatimu yang pelan-pelan mulai jengah.
Terima kasih padamu yang telah mengenalkanku dengan sedih.
Darinya aku belajar bahwa semua rencana tidak akan berarti
bila semesta tidak memberi arah.
Darinya aku belajar menghentikan luka tak berdarah dengan
sebuah penerimaan bijak.
Aku terluka tapi aku menolak terpuruk.
Sekali lagi, terima kasih telah bersedih..

Komentar
Posting Komentar